Kamis, 19 Agustus 2010

Ablasio Retina

Cause :

Retina merupakan selaput transparan di bagian belakang mata yang mengolah bayangan yang difokuskan di retina oleh kornea dan lensa.

Ablasio retina seringkali dihubungkan dengan adanya robekan atau lubang pada retina, sehingga cairan di dalam mata merembes melalui robekan atau lubang tersebut dan menyebabkan terlepasnya retina dari jaringan di bawahnya.
Hal tersebut bisa terjadi akibat:

  • Trauma
  • Proses penuaan
  • Diabetes berat
  • Penyakit peradangan,
    tetapi ablasio retina sering kali terjadi secara spontan.

    Pada bayi prematur, ablasio retina bisa terjadi akibat retinopati akibat prematuritas.

    Selama proses terlepasnya retina, perdarahan dari pembuluh darah retina yang kecil bisa menyebabkan kekeruhan pada bagian dalam mata yang dalam keadaan normal terisi oleh humor vitreus.
    Jika terjadi pelepasan makula, akan terjadi gangguan penglihatan pusat lapang pandang.

    Faktor resiko terjadinya ablasio retina adalah:
    - Rabun dekat
    - Riwayat keluarga dengan ablasio retina
    - Diabetes yang tidak terkontrol
    - Trauma.

  • Sign & Symptoms :

    Ablasio retina tidak menimbulkan nyeri, tetapi bisa menyebabkan gambaran bentuk-bentuk ireguler yang melayang-layang atau kilatan cahaya, serta menyebabkan penglihatan menjadi kabur.

    Hilangnya fungsi penglihatan awalnya hanya terjadi pada salah satu bagian dari lapang pandang, tetapi kemudian menyebar sejalan dengan perkembangan ablasio.

    Jika makula terlepas, akan segera terjadi gangguan penglihatan dan penglihatan menjadi kabur.


    Diagnose :

    Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan mata.

    Beberapa pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui keutuhan retina:

  • Oftalmoskopi direk dan indirek
  • Ketajaman penglihatan
  • Tes refraksi
  • Respon refleks pupil
  • Gangguan pengenalan warna
  • Pemeriksaan slit lamp
  • Tekanan intraokuler,/I>
  • USG mata
  • Angiografi fluoresensi
  • Elektroretinogram.

  • Treatment :
    Pembedahan laser bisa digunakan untuk menutup lubang atau robekan pada retina yang biasanya ditemukan sebelum terjadinya ablasio.

    Dengan kriopeksi (pemberian dingin dengan jarum es) akan terbentuk jaringan parut yang melekatkan retina pada jaringan di bawahnya.
    Teknik ini digunakan bersamaan dengan penyuntikan gelembung udara dan kepala dipertahankan pada posisi tertentu untuk mencegah penimbunan kembali cairan di belakang retina.

    Penempelan kembali retina melalui pembedahan terdiri dari pembuatan lekukan pada sklera (bagian putih mata) untuk mengurangi tekanan pada retina sehingga retina kembali menempel.

    Prevention :
    Gunakan kaca mata pelindung untuk mencegah terjadinya trauma pada mata.

    Penderita diabetes sebaiknya mengontrol kadar gula darahnya secara seksama.

    Jika anda memiliki resiko menderita ablasio retina, periksakan mata minimal setahun sekali.

    Tidak ada komentar:

    Word of the Day

    Article of the Day

    This Day in History

    Today's Birthday

    In the News

    Quote of the Day

    Spelling Bee
    difficulty level:
    score: -
    please wait...
     
    spell the word:

    Match Up
    Match each word in the left column with its synonym on the right. When finished, click Answer to see the results. Good luck!

     

    Hangman
     
    powered by Blogger